Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakathu..
Alhamdulillah saya masih sempat membagikan sebuah artikel Menarik Tentang Ketegaran Hati Nabi Kita Muhammad SAW.
Setiap
manusia yang lahir keatas dunia ini selalu diuji untuk mengetahui siapa
yang paling baik amalnya. Ujian yang paling berat dialami oleh para
kekasih Allah yaitu para NabiNya yang selalu menyeru kepada kebaikan dan
kampung akhirat. Kemudian orang orang yang bertaqwa dari golongan kaum
yang berserah diri kepada Allah seperti kaum sholihin, shiddiqin, dan
para mujahid pembela agama Allah
Demikian pula halnya dengan Rasulullah SAW, dia telah mengalami ujian
dan cobaan yang sangat hebat. Diawal dakwahnya ia difitnah sebagai
tukang sihir, pelantun syair, pembawa berita bohong dan pendusta hingga
akhirnya Rasulullah SAW diusir dari kampung halamannya dan dikejar kejar
mau dibunuh oleh orang orang yang sudah jelas kesyirikan dan permusuhan
mereka kepada Allah.
Satu lembaran sejarah juga perlu diingat
yaitu meski Rasulullah SAW sudah exist ditengah tengah warga Madinah
tapi tetap saja ujian dan cobaan senantiasa menemani hidupnya. Inilah
fitrah dari seorang Pesuruh Allah, mereka akan senantiasa diuji dan
diberi cobaan untuk mengangkat derajat mereka ketempat yang tinggi.
Siang itu Rasulullah SAW masih mencoba bertahan dengan sebilah pedang
yang digenggamnya kuat kuat. Sebagi resiko atas ketegarannya dalam
mengahadapi pasukan musuh dari arah Mekkah maka ia mengalami luka yang
belum pernah ia terima seperti siang hari itu.
Benar saja, saat itu
Rasulullah SAW menerima kurang lebih pukulan pedang musuh sebanyak
tujupuluh kali. Tapi atas bantauan dari Allah maka Nabi SAW dilindungi
dari keburukan berupa kematian.
Siang itu Rasulullah dan para sahabatnya
sedang berjihad di bawah bukit Uhud. Pada pertempuran kali ini tidak
ada pihak yang menang dan kalah. Masing masing pihak mengalami cedera
dan belum bisa mematahkan kekuatan musuh dengan sempurna serta target
yang tidak dicapai baik oleh pasukan kaum muslimin ataupun pasukan kafir
Quraisy.
Imam Muslim didalam Sahihnya bercerita bahwa pada
perang Uhud Rasulullah menderita luka dirahang hingga retak, dari bagian
kepala didapati bahwa Beliau SAW juga mendapati bahwa kepalanya bocor
dan mengalirkan darah. Demikian berat luka yang diterima oleh
Rasulullah, Beliaupun bersabda “ Bagaimana mungkin akan berjaya suatu
kaum yang melukai Nabi mereka dan mematahkan rahangnya padahal ia
mengajak kepada Allah”. Sedangkan dibagian bawah tubuhnya, Rasulullah
SAW mengalami luka di lutut akibat terperosok pada sebuah lubang yang
digali oleh kaum Musyrikin atas usul dari Abu Amir Al Fasiq
Sedangkan kening Rasulullah SAW tergores oleh sabetan pedang musuh dan
mengalirkan darah hingga membasahi jenggotnya. Demikian pula dengan
bibirnya yang mulia mengalami sebuah sobekan dan hidungnya juga terluka.
Pasca dari perang Uhud Rasulullah tidak kuat berdiri lama karena tubuh
yang sangat lemas dan tidak bertenaga. Dan saat memimpin sholat maka
Beliau lakukan dengan duduk yang kemudian diikuti oleh para sahabatnya
sholat dengan duduk pula. Apabila hendak bangkit maka sahabat Thalhah
bin Ubaidillah duduk dibawah Rasulullah kemudian dia membantunya untuk
mengangkat Rasulullah bangkit dari tempat duduknya.
Kalau
Rasulullah SAW saja diuji maka bagaimana dengan kita ??. pantaskah kita
mengharap syurga bila hidup kita tidak pernah diuji. Sesungguhnya dunia
ini adalah rumah ujian dan akhirat adalah rumah peristirahatan.
Terinspirasi dari Facebook
Gambar : www.sirah.org
Edit By : PaDhydhy
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Saran dan Komentarnya..
( No Spam dan Konten Dewasa )