Assalamu Alaikum..
Kali ini saya akan membagikan sebuah kisah menarik tentang Sebuah Kisah menarik semoga bisa bermanfaat..
AIkisah, sepasang suami-istri dikaruniai
seorang anak pada tahun pertama masa pernikahannya. Tentu saja, mereka
sangat gembira dengan anugerah Allah tersebut karena memiliki anak
termasuk salah satu harapan besarnya. Akan
tetapi, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Allah Swt. berkehendak
menimpakan penyakit aneh kepada sang anak yang masih bayi itu. Berbagai
ikhtiar pengobatan telah dilakukan kedua orang tuanya. Namun, pengobatan
seakan takberdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang Anak se-makin
memburuk.
Tidak hanya keadaan anaknya yang semakin memburuk,
keadaan ibu-bapaknya pun menjadi buruk akibat kesedihan dan besarnya
energi yang dikeluarkan untuk mengobati anak semata wayangnya itu.
"Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati karena kami merasa
takberdaya memberikan pengobatan bagi penderitaan anak kami," ujarnya.
Ketika kondisi sang Anak sudah sangat mengkhawatirkan, ada seseorang
yang menunjukkan kepada pasangan muda ini seorang dokter yang
berpengalaman dan terkenal. Mereka pun segera mendatangi dokter
tersebut. Saat tiba di tempat praktik dokter itu, demam anaknya semakin
tinggi.
Dokter itu pun berkata, "Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, kemungkinan besar dia akan meninggal esok hari."
Keduanya kembali bersama sang Anak dengan kegelisahan yang memuncak.
Sakit menyerang tubuh sang Ayah memikirkan anaknya hingga kelopak
matanya takmampu terpejam tidur malam hari.
Untuk menenangkan
diri, dia pun segera shalat dan memohon jalan terbaik kepada Allah.
Setelah selesai shalat, dia langsung pergi dengan wajah bermuram durja
meninggalkan istrinya yang menangis sedih di dekat kepala anaknya.
Ayah muda ini terus berjalan di jalanan dan tidak tahu apa yang harus
diperbuat untuk anaknya. Tiba-tiba, dia teringat pada sebuah hadits
Rasulullah saw. tentang sedekah yang berbunyi, "Obatilah orang yang
sakit di antara kalian dengan sedekah."
Namun, dia bingung,
siapa yang harus dia temui pada waktu malam seperti ini. Dia bisa saja
mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan
dikatakan oleh tuan rumah kepada dia jika dia melakukan itu?
Dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba, ada seekor kucing
kelaparan yang mengeong di kegelapan malam. Dia pun segera teringat pada
pertanyaan seorang sahabat kepada Rasulullah saw, "Apakah berbuat baik
pada binatang kami ada pahalanya?"
Rasulullah menjawab, "Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya." (HR Al Bukhari dan Muslim)
Tanpa pikir panjang, dia pun segera kembali ke rumah, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.
Dia menutup pintu belakang rumahnya. Suara pintu itu bercampur dengan
suara istrinya yang bertanya, "Mengapa kamu telah kembali dengan cepat?"
dia pun bergegas menuju ke arah istrinya dan mendapati wajah sang Istri
telah berubah. Dari permukaan wajahnya, terlihat raut kegembiraan.
Wanita muda itu berkata, "Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar
masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang
menakjubkan. Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku.
Tiba-tiba, ada seekor burung hitam yang sangat besar dari langit yang
terang hendak menyambar anak kita untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi
sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba,
muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan
keduanya terlibat perkelahian sengit. Aku tidak melihat kucing itu lebih
kuat daripada burung itu karena si burung badannya gemuk. Namun,
akhirnya burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar
suaramu ketika datang tadi."
Mendengar cerita istrinya, dia hanya tersenyum. Melihat suaminya, sang Istri menatap ke arahnya dengan terheran-heran.
Keduanya lalu bergegas mendekati anaknya. Dilihatnya demam sang Anak
sudah mereda dan matanya sudah mulai terbuka. Esok harinya, sang Anak
sudah mau makan dan sehat seperti sedia kala.
Janganlah
membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa ketikaAllah menunda ijabah
doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya
kepadamu, bukan menurutpilihan seleramu. Kelak, pada waktu yang
dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. (Ibnu
Atha'ilah)
Semoga Artikel ini bisa bermanfaat
Terima Kasih.. PaDhydhy
terimakasih atas ilmunya :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat..
ReplyDeleteterima kasih telah berkunjung..